Obsesi Menutup Potensi


Kalo gede aku mau jadi Youtuber - Ujang Umur 5 Tahun - Murid TK Kasih Bundo

Boleh jadi apa saja , yang penting kamu bahagia
Hanya satu yang ku minta , tetaplah jadi orang baik
*Lirik Endank Soekamti - Fatherhood*

Zaman gue kecil tahun 2000 umur 4-6 tahun rata-rata anak kecil kalo ditanya orang dewasa kelak mau jadi apa pasti jawabannya berbagai macam, mulai dari Polisi, Tentara, Pilot, Dokter, Insinyur dan Lain-lain. Tapi sekarang di tahun 2018 banyak anak kecil yang di tanya cita-citanya mau jadi apa jawabannya hampir sama, Mau jadi Youtuber.

Oke disini gue mau bahas keresahan yang gue alami, disini gue ga bakalan mau nyalahin cita-cita jadi youtuber, tapi yang mau gue bahas tentang konten yang bakal cocok dibuat seperti apa, karna di Youtube yang nonton ga cuma orang sekampung lo doang, sedunia lho. Ini soal tanggung jawab ke penontonnya.

Mungkin sejak 2013an gue udah hampir jarang nonton TV, kalo nonton paling pas ada pertandingan bola. Karena gue udah malas ngeliat sinetron konsep alurnya gitu-gitu doang, kalo ga cerita orang rebutan harta, cerita orang kampung ke kota trus ketemu cewe kota saling jatuh cinta, gitu lah pokoknya bikin malas

Gue lebih prefer nonton Youtube karna lebih bebas mau pilih konten apa yang dinikmati, ada banyak pilihan kategori disana yang bisa kita pilih, mulai dari Tutorial, Music, Lifestyle dll. Dan ketika 2013 an gue suka banget ngeliat beberapa chanel seperti Raditya Dika, Edho Zell dan Eka Gustiwana. Karena gue emang suka komedi dan musik jadi chanel mereka yang sering gue tonton dan mereka juga bisa dibilang konten kreator yang punya subscriber yang banyak di Youtube kala itu.

Makin lama Youtube makin rame, dan banyak peminat, konten kreator makin banyak. Bisa dibilang kita jadi banyak pilihan buat di tonton. Tetapi ketika masuk 2015an banyak banget konten Vlog atau Video Blog, banyak banget orang yang mulai bikin Vlog mulai dari Artis hingga ntah siapa mereka bikin Vlog.

Bikin Vlog ga salah kok tapi menurut gue harus dipertimbangkan juga isi kontennya, salah satu Vlog yang masih gue tonton dari awal sampe 700an episode adalah DOES milik Erix Soekamti, dari DOES mas Erix bisa membangun sekolah bakat yang diberi nama DOES UNIVERSITY. 

Tapi banyak juga oknum yang bikin konten asal-asalan di Youtube dan mereka SUKSES karena konten tersebut. Jujur gue ga ada sedikitpun rasa iri dari mereka, itu hak mereka karena apa yang mereka tanam itulah yang akan mereka dapatkan. Tapi inget lho, angka view yang ada di setiap video yang mereka buat itu orang lho, bukan cuma angka doang. Ada pertanggung jawabannya.

Gue pernah ngeliat ada video cewe pacaran trus cipok"an eh besoknya nangis di putusin pacarnya dan viral, ada yang makan roti pake bulu kemaluannya, dan yang parah ada yang bikin video yang dimana fans ngasih kado ke idolanya dan ternyata ada kado dari fans tersebut di jual lagi dengan alasan salah beli. 

Untuk penonton yang mungkin seumuran gue masih bisa memfilter maksud dari video tersebut yang ga ada faedahnya, nah gimana dengan yang masih kecil? Mereka pasti terbesit ingin jadi seperti oknum tersebut karena dengan melakukan hal yang seperti itu oknum tersebut bisa sukses tanpa harus kerja keras dan belajar. 

Menurut gue hal tersebut bisa menutup potensi diri dari adik-adik yang kecil yang belum bisa memahami maksud dari video tersebut, karena :

1. Mengubah Impian

Dengan seringnya menonton video dari kreator yang tidak bertanggung jawab hal yang gue takuti mereka ingin ikutan sukses dengan cara yang dilakuin oleh idolanya. Contohnya bikin video asal-asalan yang penting viewernya banyak, adsense lancar bodo amat dengan penonton. Ini serem lho beneran. Jika ada 1 video yang seperti ini dan di tonton 100Rb orang aja dan 2% Penontonnya ke doktrin untuk melakukan hal yang sama, Jangan salahkan nanti ada 2000 orang yang ikutan bikin konten seperti itu. 

2. Tidak Bisa Jadi Diri Sendiri   

Sebut saja Ujang, dia menyukai musik dan bercita-cita ingin jadi musisi hebat, tetapi setiap video musik yang dibuatnya hanya ditonton puluhan orang, sampai saat dia ngeliat ada video orang prank ngerobekin duit dan ternyata banyak yang nonton, Ujang pun ingin juga punya video yang ditonton banyak orang. Tanpa sadar jika setiap video yang ditirunya akan mempengaruhi dirinya, dia tidak bisa jadi dirinya sendiri yang seharusnya makin lama dia bisa bermain musik dengan bagus, eh malah bikin sesuatu yang ga ada faedah kayak bikin prank pura-pura bilang hamilin anak orang. Duh

Ingatlah numbers not GOD, tiap angka yang ada di tiap video Youtube yang ada itu ada orangnya beneran lho. Memang sih kita disuguhkan banyak video lain yang bisa kita tonton , jika orang yang paham akan internet pasti bisa memilihnya, nah gimana dengan orang tua dan anak-anak yang belum paham? Apalagi sampe bikin video hoax ? Inget mungkin kita didunia bisa bebas dari tanggungjawab dengan apa yang kita bikin, tapi diakhirat?
Oke sekian dulu bahasan gue kali ini, udah lama banget ga nulis eh sekali nulis berat banget bahasannya . Jika ada saran tulis dikomentar


No comments:

Post a Comment

Categories

Text Widget

Pages

Blog Archive