Perlunya Edukasi daripada Membasmi




Penjahat kalo mau ngerampok terkadang membawa pisau, Ibu-ibu dirumah untuk memotong sayuran dan daging menggunakan pisau juga. Apakah pisau berbahaya?
Sekarang banyak orang menggunakan internet untuk hal negatif, tapi banyak orang menjadi sukses karena internet. Apakah internet berbahaya?

Beberapa waktu lalu WhatsApp berencana di blokir karena 'katanya' ada GIF berkonten pornografi, gue sih sebagai pengguna aktifnya cukup kaget karena banyak banget manfaat WhatsApp bagi gue. Mulai dari chatting hingga video call. Kenapa sih setiap ada hal yang berbau konten pornografi tindakan yang dilakukan cuma bisa ngeblokir. Tanpa mikirin banyak manfaat buat masyarakat.

Ada atau ngganya pornografi itu bukan masalah WhatsApp, terkadang dari game aja banyak banget gue menemukan beberapa iklan pornografi, apalagi kalo browsing di internetnya langsung menurut gue pornografi itu ga bakal bisa diberantas. Karena apa? Karena emang ada orang yang mengupload dan punya industri film dewasa dan mencari keuntungan disana. Ga perlu gue sebutin websitenya apa.

Salah satu yang sudah menjadi korban blokir adalah Vimeo. Padahal didalamnya terdapat banyak konten bermanfaat yang dishare dan beberapa film pendek yang berkualitas bagus. Memblokir Vimeo itu ibarat menghancurkan gedung DPR yang katanya isinya koruptor semua, padahal ga semuanya korupsi, salah satunnya Office Boy pasti ga korupsi.

Menurut gue salah satu hal yang bijaksana dalam menanggulanginya adalah dengan edukasi, mulai mengajari menggunakan internet dengan sehat, mengasah potensi anak muda melalui sosial media dan lain sebagainya. Sehingga internet yang kita nikmati jauh lebih sehat ga cuma isinya politik dan ngebahas bokep doang.

Jadi kenapa harus perlu edukasi hid??

1. Supaya jauh lebih mengerti

Di Internet itu banyak yang tersedia didalamnya. Ada forum diskusi, sosial media, media berbagi video dan lain sebagainya. Kita harus mengerti fungsi dari berbagai jenis platform tersebut. Terkadang di sosial media yang fungsi tujuan utamanya untuk menjalin silahturahmi dengan teman yang jauh malah menjadi tempat ajang politik, ajang berbagi hoax. Jika ada edukasinya maka hal hal tersebut kemungkinan akan berkurang dan membuat masyarakat jauh lebih bijak dalam menyikapi jika menemukan apa yang gue sebutin diatas. Sehingga nanti di media sosial jauh lebih banyak digunakan untuk bersilahturahmi dengan keluarganya yang jauh, di media berbagi video seperti youtube lebih banyak video yang bermanfaat dibanding video reupload ngga jelas. 

2. Tidak menimbulkan penasaran

Hampir semua situs yang mengandung pornografi biasanya langsung diblokir, terkadang karena banyak situs yang diblokir membuat orang jauh lebih penasaran apa sih isi dari situs tersebut. Dan juga untuk membuka blokir dari pemerintah itu simple banget kok, tinggal pakai VPN selesai dan situsnya dapat diakses kembali. Semakin banyak situs yang diblokir semakin banyak cara untuk membobolnya. Membasmi konten porno diinternet itu sama mustahilnya kek membasmi korupsi. Karena sumbernya berasal dari nafsu manusia itu sendiri


3. Menjadi pendamping

Sekarang pengguna internet bukan cuma remaja ataupun orang dewasa, anak kecil bahkan balita pun sekarang udah bisa menggunakan internet, melalui gadget sekarang apapun yang kita butuhkan sudah bisa kita dapatkan, mulai dari pengetahuan hingga hiburan. Tapi ingat untuk anak kecil ketika menggunakan internet sebagai orangtua harus mengawasi apa yang ditonton oleh anaknya. Karena internet bukan baby sister yang bisa mengawasi dan mendampingi.

Inti dari yang mau gue bahas kali ini adalah kita perlu edukasi, mulai dari cara berinternet dengan sehat, cara mendampingi anak dalam berinternet dan memahami fungsi dari berbagai platform seperti media sosial, media berbagi video. Karena apa semakin banyak situs yang dibasmi oleh pemerintah karena katanya ada konten pornografi seperti Vimeo malah merugikan kita sendiri karena didalamnya ada hal yang jauh lebih bermanfaat daripada yang merugikan.




No comments:

Post a Comment

Categories

Text Widget

Pages

Blog Archive